Cari Artikel Dengan Mesin Pencari

Informasi Tengah

Rabu, 20 April 2011

Sejarah Melayu dalam Narasi Naskah-Naskah Melayu Kuno: Sebuah Tinjauan Mengenai Situs Kerajaan-Kerajaan Islam di Melayu-Sumatra (Kerajaan Melayu, Ace

Oleh: Subandi Rianto

Abstrak
Sejarah Melayu merupakan proses narasi dari sebuah kepulauan panjang yang terbentang antara Semenanjung Malaya (Thailand, Kamboja hingga Malaysia) sampai ujung selatan pulau Sumatra (Swarna Dwipa). Mayoritas sejarah Melayu ditulis untuk mengabadikan kebesaran raja-raja Melayu yang menguasai dua buah semenanjung tersebut. hampir sebagian besar pula naskah-naskah yang menceritakan sejarah melayu ditulis pada masa masuknya Islam ke Nusantara. Naskah-naskah tersebut ditulis menggunakan aksara arab melayu dan berbahasa arab. Ini merupakan sumber sejarah yang terpenting dalam menelusuri akan masuknya Islam ke nusantara melalui jalur berkembangnya kerajaan-kerajaan kecil di semenanjung Malaya.



Abstrac
Melayu History is the long narrative process to explore history in Semenanjung Malaya (Thailand, Kamboja until Malaysia) until below of Sumatra Island (Palembang). The majority of Melayu History written to record the great of Emperor (King) Melayu who graps the two islands (Semenanjung Malaya and Sumatra). And the majority of Ancient Paper Melayu History was written in Islam Spread to Nusantara Era. That can we look all about paper used arab-Melayu language. These is important part for us to know how Islam can spread to Nusantara.
Pendahuluan
Sejarah Melayu menjadi perbincangan menarik karena mengulas sebuah kisah panjang perjalanan kerajaan-kerajaan kecil dan besar yang pernah berdiri di tanah Melayu. Ada beragam kisah Melayu yang dituliskan secara terpisah oleh para penulis sejarah kenamaan pada zamannya. Beberapa sebagian besar sejarah Melayu memang menyinggung tentang penyebaran Islam karena sudah sejak lama Melayu menjalin hubungan dengan Kekhalifahan Islam di Turki. Sehingga Aceh pun sering mendapat julukan sebagai serambi mekah. Beberapa kitab yang menceritakan tentang sejarah Melayu merupakan kitab-kitab ternama sampai sekarang seperti Bustanussalatin (Taman Raja-Raja) karya Nurudin Ar-Raniri, Tajussalatin (Mahkota Raja-Raja) karya Buchari Al-Jauhari serta Sulalatussalatin yang lebih dikenal dengan Peraturan Raja-Raja.
Masyarakat Melayu menuliskan sejarah tanah dan kerajaan mereka ke dalam naskah-naskah merupakan buah inspirasi dari Raja Iskandar Zulkarnaen (Alexander Agung). Dimana pasca Iskandar Zulkarnaen menaklukkan India, dan pasukannya meminta agar ekspedisi dihentikan. Beberapa pengikut Iskandar Zulkarnaen menyebar pulang dan ada yang menyebar ke tanah-tanah Melayu. Selama dalam perjalanan penaklukannya dari Macedonia hingga India, Iskandar Zulkarnaen menuliskan sejarah perjalanannya dalam sebuah kitab yang menginspirasi orang-orang Melayu untuk menuliskan sejarah kebesaran raja-raja mereka.


Pembahasan dan Pokok Masalah
Kitab-kitab klasik Melayu yang menceritakan mengenai perkembangan kerajaan-kerajaan Melayu beberapa diantaranya telah diutarakan di atas. Sejatinya ada puluhan naskah yang menceritakan hal-hal serupa. Namun, semuanya terbagi atas bagian-bagian yang berbeda antara satu sama lain. Pembahasan esai ini akan fokus pada keterangan beberapa naskah-naskah klasik Melayu sebagai sumber sejarah untuk menelusuri kerajaan-kerajaan Islam yang pernah bertahta di bumi Melayu.
1. Bustanussalatin (Taman Raja-Raja), merupakan buah karya Nurudin Ar-Raniri menceritakan sejarah raja-raja Melayu, silsialah para keluarga Sultan hingga keseluruhan proses berdirinya Imperium Melayu di Semenanjung Malaya (Mulai dari Kerajaan Aceh, Samudera Pasai, hingga Kerajaan Melayu). Nurudin Ar-Raniri merupakan sastrawan dan sejarawan terkenal dalam masa kerajaan Aceh, Samudera Pasai hingga Melayu. Oleh karena itu, tulisan Nurudin ini bersifat karya sejarah.
2. Tajussalatin (Mahkota Raja-Raja), kitab yang ditulis Buchari Al-Jauhari ini sudah muncul sebelum Bustanussalatin ditulis oleh Nurudin Ar-Raniri. Tajussalatin lebih berisi mengenai agama-agama yang dianut raja-raja Melayu (lebih tepatnya madzab-madzab antara Sultan). Kitab ini banyak menyadur dari kitab-kitab di Persia. Berisi lebih banyak aturan-aturan agama untuk seorang raja. Kitab ini banyak diterjemahkan dalam bahasa selain Arab-Melayu dan dibaca kalangan raja-raja lain dan masyarakat luas (terutama raja-raja Islam di Jawa kemudian hari).
3. Sulalatussalatin (Peraturan Raja-Raja), karya yang dieditori Tun Seri Lanang ini merupakan sebuah naskah yang menceritakan awal mula sejarah Melayu muncul. Mulai diperkenalkannya beberapa raja-raja besar yang memerintah Melayu. Ada Raja Linggi Syah Johan dari kawasan Perak (Aceh), Raja Suran dari Lenggui, dan Raja Cendani Wasis dan Onang Kui dari Bija Negara-Malaya. Dalam naskah selanjutnya juga diutarakan bahwa raja-raja besar Islam Melayu merupakan keturunan dari Raja Besar Iskandar Zulkarnaen (Alexander Agung). Hal ini pulalah yang memberikan rasa bangga kepada masyarakat Melayu akan kebesaran raja-raja mereka yang mewarisi kebesaran Iskandar Zulkarnaen.
4. Hikayat Melayu, merupakan sebuah naskah sambung menyambung antar raja-raja yang pernah bertahta di Melayu. Penulis terakhir adalah Sultan Mahmud Syah. Beliau menyempatkan menulis hikayat tersebut sebelum akhirnya Portugis menyerang Malaka pada tahun 1511.
5. Hikayat Raja Akil (Hikayat Siak), merupakan salah satu bagian sejarah Melayu yang menceritakan mengenai sejarah Kerajaan Siak dalam hubungannya dengan Malaka. Naskah ini tersimpan di dalam dua tempat, yaitu di Museum Pusat Jakarta (ANRI) dan Museum Leiden dengan kode naskah CodOr 7304 dan 6342.


Naskah-naskah yang menceritakan tentang sejarah Melayu jumlahnya sangat banyak sekali. Naskah-naskah tersebut bahkan tercerai berai, ada yang dibawa ke Belanda (khususnya Leiden) atau beberapa diantaranya masih ada di museum-museum Malaysia dan Indonesia. Secara keseluruhan, sejarah Melayu mengandung 34 cerita (bab). Berikut saduran singkat sejarah Melayu hasil dari interpretasi terhadap naskah-naskah klasik Melayu:

A. Pembukaan (Mukaddimah)
B. Kisah-kisah Pra-Malaka
1. Bercerita mengenai Raja Iskandar Agung menyerang Hindi (India). (BAB 1)
2. Bercerita mengenai asal-usul Demang Lebar Daun di Pelambang. (BAB 2-6)
3. Kisah-kisah awal mengenai berdirinya kerajaan Islam di Melayu (Samudera Pasai) (BAB 7-9)
4. Serangan Majapahit atas Tumasek untuk kedua kalinya, serta keruntuhan Kerajaan Besar Majapahit (awal-awal berdirinya Demak). (BAB 10)

Gubenur Jenderal Raffles yang memang sangat menyukai kebudayaan Indonesia juga ikut menulis catatan mengenai kisah-kisah sejarah Melayu. Dimana Raffles lebih menuliskannya (menafsirkan dari interpretasi naskah-naskah klasik) menggunakan bahasa yang sangat ilmiah dan bersifat naratif laporan. Berikut catatan Raffles mengenai sejarah Melayu:
1. CERITA 1=IKHTISAR (Pembukaan/mukaddimah)
Pembukaan sejarah Melayu menceritakan bahwa Bendahara Negara Melayu, Tun Seri Lanang merupakan editor dari segala penulisan mengenai naskah-naskah klasik Melayu. Dalam pembukaan ini juga disampaikan sedikit cerita mengenai Sultan Alaudin Rihayat Syah (Sultan dari kerajaan Islam di Sumatera -pen).
2. CERITA 2: Menceritakan mengenai perjalanan Raja Syuran (Iskandar Zulkarnain) dalam menaklukkan negeri Hindi, serta menyebarnya secara turun-temurun keturunan Raja Iskandar ke tanah Melayu.
3. CERITA 3 : Menceritakan negeri Andalas (Sumatera) yang diperintah oleh keturunan Raja Syuran dan pengembaraannya hingga bertemu dengan Demang Lebar Daun. (Menceritakan berdirinya Kerajaan Siak, Indragiri dan Palembang).
4. CERITA 4 : Menceritakan sebuah serangan Majapahit/Kerajaan di Jawa (Ekspedisi Pamalayu –pen) atas Temasik untuk kedua kalinya. Namun, berakhir dengan kegagalan. Cerita 4 ini juga mengungkapkan bahwa salah satu raja Majapahit adalah putri keturunan Melayu (Cucu dari Raja Iskandar Zulkarnain) (Raja Jayanegara Majapahit merupakan putrid dari Dara Petak (seorang putri Melayu yang dijadikan tawanan oleh Ekspedisi Pamalayu), dara petak kemudian menikah dengan Raden Wijaya dan mempunyai putra Kalagemet (Raja Jayanegara)-pen)
5. CERITA 5 : Raja Singapura melakukan hubungan lawatan dengan kerajaan-kerajaan kecil di wilayah Melayu-Sumatera dan mengadakan perkawinan politik.
6. CERITA 6 : Hikayat Pasai, menceritakan mengenai berdirinya kerajaan Samudera Pasai, mulai cerita mengenai Meurah Silu hingga sultan-sultan yang memegang tampuk pemerintahan.
7. CERITA 7 : Sebuah hasutan oleh orang-orang Tamil yang membuat Raja Ibrahim meninggal dan digantikan oleh Sultan Muzaffar Syah.
8. CERITA 8 :Siam (Thailand) melakukan penyerangan terhadap Malaka, dan mengalami kegagalan.
9. CERITA 9 : Menceritakan pertengkaran antara Hang Jebat dan Hang Tuah serta terbakarnya Istana Sultan.
10. CERITA 10 :Menceritakan tentang penyakit kulit Raja Cina dan telah mendapatkan obatnya.
11. CERITA 11 : Proses Penyerangan Kerajaan Siak oleh Perdana Menteri Pasai dikarenakan pembangkangannya yang tidak mau menghadap ke kotaraja (Malaka).
12. CERITA 12 : Masa Pemerintahan Sultan Mahmud Syah.
13. CERITA 13 : Campur Tangan Malaka di Kerajaan Samudera Pasai.
14. CERITA 14 : Kunjungan Raja Maluku ke Pasai
15. CERITA 15 : Penaklukan Haru dan Kampar
16. CERITA 16 : Raja Abdullah dinobatkan sebagai Raja Kampar
17. CERITA 17 : Raja Kedah diakui sebagai daerah bawahan dari Pasai
18. CERITA 18 : Hang Tuah Meninggal
19. CERITA 19 : Sultan Abdul Jamal yang berkuasa di Pahang digantikan oleh Sultan Mansur
20. CERITA 20 : Penaklukan Patani dan Pengangkatan Sultan Ahmad Syah sebagai raja di Patani
21. CERITA 21 : Penyerangan Alfonso de’Albuquerque (Portugis) terhadap Malaka.
22. CERITA 22 : Merebaknya fitnah di kalangan bangsawan Istana.
23. CERITA 23 : Portugis berhasil mengalahkan Malaka secara telak, Sultan Ahmad mundur ke Paguh
24. CERITA 24 : Raja Abdullah Kampar memberontak terhadap Bintan (Wilayah Kekuasaan Islam) dan meminta bantuan militer Portugis untuk membantu mengahalau serangan Bintan.
25. CERITA 25 : Portugis mulai menyerang kerajaan-kerajaan Islam kecil di sekitar Kampar.
26. CERITA 26 : Terjadi regenerasi kepemimpinan di Kesultanan Siak
27. CERITA 27 : Pernikahan Sultan Husein Haru dengan Raja Putih (anak Sultan Mahmud)
28. CERITA 28 : Perkawinan Politik antara Sultan Pahang dengan Hatijah (anak Sultan Mahmud) bersamaan dengan serangan Portugis atas daerah Bintan.
29. CERITA 29 : Sultan Alaudin Ri’hayat Syah melakukan lawatan diplomasi ke kerajaan-kerajaan sekitar (antara lain Ujung Tanah, Pahang, Perak dll).
30. CERITA 30 : Terjadi pertempuran terbuka antara Portugis dengan kesultanan-kesultanan koalisi Pasai.
31. CERITA 31 : Terjadi regenerasi di Kesultanan Pasai serta perang terbuka antara kesultanan-kesultanan Melayu dengan Portugis
Tulisan-tulisan Raffles hanya menulis hingg jatuhnya Malaka atas serangan Portugis. Karena sumber-sumber rujukan yang dipakai Raffles juga sangat terbatas. Situasi Melayu pasca serangan Portugis juga lebih banyak digambarkan oleh hikayat-hikayat di daerah lain, seperti Hikayat Banjar dll.

GAMBAR 001. Peta wilayah eksodus dan penyebaran Kerajaan Melayu Islam yang diceritakan dalam Sejarah Melayu (sumber gambar: http://archive.kaskus.us/thread/4275858).

Kesimpulan
Situs-situs ataupun sejarah kerajaan-kerajaan Islam di wilayah Semenanjung Melayu ternyata mendapat porsi besar dalam penulisan Sejarah Melayu. Hal tersebut bisa dilihat dari sebagian besar naskah-naskah klasik yang membahas mengenai suksesi berdirinya kesultanan-kesultanan di Semenanjung Melayu. Walaupun sebagai sebuah karya sastra, naskah-naskah klasik Melayu dapat dikatakan sebagai sumber sejarah karena bisa melewati kritik sumber yang valid. Sumber-sumber sejarah dari karya sastra ini ternyata dapat dibandingkan dengan sumber sejarah yang berasal dari daerah lain (istilahnya isinya tidak bertentangan dengan sumber sejarah lain). Contoh nyatanya beberapa peristiwa sakitnya Raja Cina juga ada dalam Berita Cina. Serta adanya Raja Majapahit dari Melayu juga ditulis dalam Kitab Negarakretagama dan Babad Pararaton. Dengan demikian, naskah-naskah klasik Melayu dapat memberikan gambaran lebih banyak mengenai persebaran, silsilah, regenerasi kepemimpinan serta tata letak kerajaan-kerajaan Islam di sekitar Semenanjung Melayu dan Sumatera.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Gambar 001: http://archive.kaskus.us/thread/4275858, diakses tanggal 3 November 2010.
Iskandar, Teuku. Kesustraan Klasik Melayu Sepanjang Abad. Bandar Seri Begawan: Jabaran Kesustraan: 1991.
Liauw, Yock Fang. Sejarah Kesusatraan Melayu Klasik. Kuala Lumpur: Pustaka Nasional: 1982.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Sejarah Melayu sebagai karya sastra dan karya sejarah: sebuah antologi. Jakarta: 2005.

Samad, Ahmad. Sulalatussalatin (Sejarah Melayu). Kuala Lumpur:1979.



Identitas Penulis:

Subandi Rianto, NIM 120914028
subandi.rianto@gmail.com, mobile: 085646035208
www.subandi-rianto.blogspot.com.

Tidak ada komentar: