Cari Artikel Dengan Mesin Pencari

Informasi Tengah

Jumat, 06 Mei 2011

MATERI WORKHSOP FOTOGRAFI MATAKULIAH SEJARAH PERKOTAAN

MATERI WORKHSOP FOTOGRAFI MATAKULIAH SEJARAH PERKOTAAN
Download di link ini :
">DIKTAT WORHSOP FOTOGRAFI SEJ. PERKOTAAN





Rabu, 20 April 2011

Historiografi Sejarah dalam Gaya Penulisan Ibnu Khaldun: Sebuah Tinjauan Historis

Oleh: Subandi Rianto

Abstrak
Ibnu Khaldun sebagai salah seorang historiograf modern meletakkan dasar-dasar ilmu sosiologi modern sebagai ilmu bantu Ilmu Sejarah (Penulisan Sejarah). Dimana dasar-dasar tersebut dihasilkan dari analisisnya terhadap peristiwa-peristiwa sejarah pada umat manusia terdahulu. Ibnu Khaldun menganalisis masyarakat dengan penekanan pada perubahan sosial antar individu yang mempengaruhi perkembangan masyarakat tersebut. Sumbangan terbesar Ibnu Khaldun dalam gaya penulisan sejarah strukturalis dan multidisiplin memberikan afiliasi yang kuat akan terbentuknya sintesa-sintesa ilmu lainnya.
Keyword: ibnu khaldun, historiografi, sosiologi modern.

STUDI PATRONASE DI SULAWESI SELATAN Sebuah telaah terhadap buku “Minawang: Hubungan Patron-Klien di Sulawesi Selatan” Karya Drs. Heddy Shri Ahimsa Pu

Sebuah Pengantar
Budaya Patronase atau Patron-Klien merupakan sebuah ciri khas dari mozaik kebudayaan di Nusantara. Hampir sebagian besar kebudayaan yang mendiami Kepulauan Nusantara memiliki budaya patron-klien, beberapa contohnya adalah Jawa dan Sulawesi Selatan. Dimana budaya ini bersifat emosional dan berkelanjutan. Budaya Patron-Klien telah diteliti bertahun-tahun oleh para antropolog dan menghasilkan pengertian sebagai berikut:

Sejarah Melayu dalam Narasi Naskah-Naskah Melayu Kuno: Sebuah Tinjauan Mengenai Situs Kerajaan-Kerajaan Islam di Melayu-Sumatra (Kerajaan Melayu, Ace

Oleh: Subandi Rianto

Abstrak
Sejarah Melayu merupakan proses narasi dari sebuah kepulauan panjang yang terbentang antara Semenanjung Malaya (Thailand, Kamboja hingga Malaysia) sampai ujung selatan pulau Sumatra (Swarna Dwipa). Mayoritas sejarah Melayu ditulis untuk mengabadikan kebesaran raja-raja Melayu yang menguasai dua buah semenanjung tersebut. hampir sebagian besar pula naskah-naskah yang menceritakan sejarah melayu ditulis pada masa masuknya Islam ke Nusantara. Naskah-naskah tersebut ditulis menggunakan aksara arab melayu dan berbahasa arab. Ini merupakan sumber sejarah yang terpenting dalam menelusuri akan masuknya Islam ke nusantara melalui jalur berkembangnya kerajaan-kerajaan kecil di semenanjung Malaya.

Sejarah Asia Tenggara: sebuah review atas buku karya Prof. Anthony Reid dan Prof. M.C. Riklefs.

Oleh: Subandi Rianto*
Mahasiswa Ilmu Sejarah Univ. Airlangga 2009

Berbicara mengenai sejarah Asia Tenggara, mengutip kata Prof. Taufik Abdullah, APU. Sejarawan LIPI. Tidak afdol jika tidak membahas mengenai sejarah Asia Tenggara tempo klasik. Tidak afdol juga jika tidak menyertakan seorang arkeolog besar asal Prancis, George Coedes (1913) yang berhasil “menemukan” sisa-sisa peradaban besar Kerajaan Besar Sriwijaya. Melalui empat buah prasasti yang ditemukan di Sumatera Selatan. Coedes berhasil merekonstruksi kembali sisa-sisa peradaban klasik Asia Tenggara yang meliputi Sumatera (Sriwijaya) dan Indo-Cina (Angkor-Kamboja).

Proses Pembentukan dan Pergeseran Arti Kota di Indonesia: Sebuah review atas BAB Sejarah Kota Buku “metodologi Sejarah”

Oleh: Subandi Rianto

Proses pembentukan kota tidak lepas dari segala aktivis manusia. Selain didahului dengan segala aktivitas dari daerah pedesaan. Kota menjadi “pusat baru” dari segala pergeseran kegiatan di desa. Mulai dari aktivitas politik, perlawanan kolonial dan geliat ekonomi. Secara lugas, arus perpindahan aktivitas manusia dari desa ke daerah baru (kota) membawa perubahan besar bagi pergerakan nasional. Selain berpindah aktivitas, manusia juga membangun “peradaban” yang didasarkan pada aktivitas ekonomi, politik serta kebudayaan. Dapat dikatakan bahwa karakter masyarakat kota bisa jadi berasal dari residu budaya desa. Atau menjadi sebuah karakter baru hasil dari campuran. Studi kasus pada kota-kota pedalaman yang masih mewarisi budaya masyarakat desa. Dimana kepercayaan mistik-kuno masih menjadi bagian sehari-hari. Masyarakatnya masih mempercayai kekuatan roh-roh halus, dukun dan tokoh spiritual lainnya. Contohnya, bisa dilihat dari segala birokrat saat itu yang percaya akan sebuah wangsit, wahyu atau amanah dari langit. Dimana secara pola pikir hal-hal tersebut merupakan karakter masyarakat desa.

Keistimewaan Jogja dalam Analisa Sejarah dan Filsafat

Oleh: Subandi Rianto

“Menjelaskan sebuah konsep tata kenegaraan dan tata pemerintahan, maka perlu dipertimbangkan sebuah fakta historis dan sosiologis daerah tersebut”. Demikian pendapat beberapa sejarawan, termasuk Aswi Warman Adam ketika menanggapi masalah kesistimewaan Jogja. Beliau lebih menekankan bahwa Jogja mendapat predikat “istimewa” bukan semata-mata untuk “dilebihkan” atas provinsi lain. Melainkan sebuah penghargaan atas perjuangan masyarakat Jogja yang mendukung republik Indonesia pada masa kolonial Belanda. Terlebih pengorbanan besar Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Heterogenisasi Etnis Masyarakat Islam di Nusantara Era Abad 15-19 M.

Oleh: Subandi Rianto

Periodisasi masuknya Islam ke kepulauan nusantara hingga kini masih menjadi perdebatan hangat di kalangan sejarawan. Prof. Riklefs bahkan menggarisbawahi bahwa masa-masa tersebut merupakan wilayah “abu-abu” dalam sejarah Indonesia. Sepotong puzzle sejarah yang tidak jelas secara waktu dan spasial. Jika kalangan sejarawan barat seperti Hurgronje berpendapat pada abad 13 M dengan patokan utama pada nisan Sultan Malik As-Salih. Maka, Prof. Ahmad Mansyur Suryanegara membantah dengan tegas. Beliau lebih menyetujui pendapat T.W. Arnold dalam The Preaching of Islam yang menulis bahwa Islam masuk ke nusantara pada abad ke-7 M. Perdebatan demi perdebatan tidak sebatas pada apa yang disebut dengan “massa” atau waktu kedatangan Islam di nusantara. Tetapi juga melebar pada asal muasal Islam datang. Ada beragam teori yang menjelaskan darimana Islam nusantara berasal. Salah satunya Prof. Slamet Muljana yang mencetuskan teori bahwa Islam berasal dari muslim-muslim China. Tesis Prof. Slamet Muljana kebanyakan berlandaskan ada arsip-arsip di Kelenteng Sam Po Kong di Semarang. Hingga tesis tersebut berkesimpulan bahwa ada beberapa walisongo yang keturunan dari China.

Asia Tenggara dalam Masa Pembentukan Negara-Negara Baru Review atas essay “Southeast Asian Nations in a New World Order”

Oleh: Subandi Rianto, Ilmu Sejarah 2009

Sebuah Pengantar.
Awal September 1939, ketika Eropa bergoncang karena perang dunia II. Asia, seperti halnya Eropa dengan cepat berubah menjadi zona pertempuran yang sama. Saat Jepang bergabung dalam poros fasis Jerman-Italia. Sebelumnya, Jepang berhasil mengalahkan Rusia dalam berbagai pertempuran di laut sebelah utara dalam masalah “Politik Air Hangat”. Mereka kemudian mengobrak-abrik kawasan Asia. Setelah menyerang Manchuria-China dalam pertempuran berdarah. Jepang kemudian melirik wilayah Asia Tenggara. Selain dinilai penuh dengan sumber daya alam. Asia Tenggara dinilai sebagai batu loncatan dalam menghambat pasukan Amerika dari Hawai. Jepang akhirnya masuk ke Indonesia dengan mula-mula menyerbu Tarakan-Kalimantan Timur.