Cari Artikel Dengan Mesin Pencari

Informasi Tengah

Senin, 18 Januari 2010

Belajar Kejujuran dari siapa saja…

Suatu kali dalam perjalanan pulang dari Jakarta menuju Yogyakarta, ketika melewati barisan depan Stasiun Pasar Senen. Saya secara tak sengaja mendengar ucapan seorang tukang taksi kepada seorang temannya. Kalau tidak salah si sopir taksi tadi mengemukan kekhawatirannya apabila harga taksi naik maka konsumen akan pergi. Namun, beberapa temannya malah menyarankan berbohong saja (tidak jujur) kepada para penumpang, alasannya dibuat-buatlah. Namun, diluar dugaan, sang Bapak menggelengkan kepala dan berucap, “Aku ini udah lama di Senen, kalau gak jujur, mana penumpang bisa percaya sama saya. Pokoknya kalau gak jujur bisa hancur”.
Tiba-tiba mengalir setetes es dalam sanubari saya, bagaimana tidak! Di sebuah kota sebesar Jakarta yang penuh dengan individualisme dan kompetitifnya masih ada yang menyadari betapa pentingnya memegang prinsip hidup sebuah kejujuran. Sebuah prinsip hidup yang mahal untuk dipraktekkan, mahal untuk dipegang dengan benar. Karena biasanya manusia lebih suka berbohong demi keuntungan dirinya daripada berbuat jujur dengan apa adanya.
Inilah seperti yang dikatakan Rasulullah, bahwa jika kita berjualan, maka katakanlah barang itu apa adanya. Jika kita berbohong maka tidak akan berkah apa yang kita perjualkan hari itu. Senada dengan firman Allah Swt dalam Al-Qur’an, tentang peringatan agar tidak mengurangi timbangan-timbangan, peringatan untuk berlaku jujur dalam hal jual beli.
Demikianlah, kejujuran memang mahal untuk dipraktekkan. Akan tetapi dari satu hal ini kita bisa mendapatkan sebuah pelajaran dari seorang sopir taksi. Seorang warga kota yang setiap hari harus bangun pagi untuk mengejar setoran, bergelut dengan panas teriknya Kota Jakarta, beradu gerahnya metropolis yang penuh kedengkian dan individualisme. Dari sebuah mutiara kehidupan yang dia pegang hingga di depan stasiun Senen kemarin, semoga beliau tetap Istiqomah dengan jalannya dan semoga Allah menjaganya agar tetap istiqomah. Amien.

Tidak ada komentar: